Senin, 22 Oktober 2012

Askep gigitan serangga



LAPORAN KASUS
I.              Identifikasi
Nama                 : Ny. S
Umur                 : 50 tahun
Jenis kelamin     : Perempuan
Alamat               : Prajen
Status                 : Menikah
Pekerjaan           : Petani
Tanggal anamnesis: 10 April 2012

II.           Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama:
Kulit di leher bagian belakang terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tambahan:
Kulit di leher bagian belakang yang menebal terasa gatal
Riwayat Perjalananan Penyakit
Sejak 1 bulan yang lalu timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul berukuran uang logam. Pasien menyangkal digigit serangga sebelum bercak tersebut muncul. Pasien juga menyangkal mengonsumsi obat-obatan sebelum bercak timbul. Pasien menyangkal ada demam dan sakit tenggorokan sebelum bercak timbul. Bercak tersebut juga muncul dengan disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul dan biasanya muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. Rasa gatal pada malam hari menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak merah di leher tersebut lama-kelamaan ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang dan tetap disertai rasa gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1 minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya muncul di leher bagian belakang tidak muncul di tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat Penyakit dahulu:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, asma, ginjal dan hepar.
Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga tidak ada yang mengidap asma.
Riwayat tambahan:
Pasien tidak ada alergi obat
Pasien tidak ada alergi makanan.
Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Pasien mandi dua kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas.
Udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.

III.        Pemeriksaan Fisik
Status Generalitikus:
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran          : Kompos mentis
Berat Badan      : 47 kg
Tinggi badan      : 156 cm
Tekanan darah   : 140/80
Nadi                   : 89x/menit
RR                     : 22x/menit
Temp.                 : 36,7oC
Mata                  : konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)
Telinga               : nyeri tekan tragus (-)/(-)
Hidung              : deformitas septum (-)
Mulut                 : tonsil T1-T1
Leher                 : lihat status dermatologikus
Thoraks              : inspeksi: simetris
Palpasi: stem fremitus normal
Perkusi: sonor
Auskultasi: wheezing (-)
Abdomen           : Inspeksi: simetris
Palpasi: nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas        : edema (-)
KGB                  : tidak ada pembesaran

Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior            : Likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat, berbatas tegas, regional.

IV.        Pemeriksaan penunjang
1.      Auspitz sign  tidak ditemukan bintik-bintik darah.
2.      Pemeriksaan mengunakan kertas minyak, kertas minyak tidak menunjukkan adanya minyak pada lesi.

V.           Resume
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan utama kulit di leher bagian belakang terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu dengan disertai rasa gatal. Sejak 1 bulan yang lalu timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul awalnya berukuran uang logam. Bercak tersebut juga muncul dengan disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul dan biasanya muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. . Rasa gatal pada malam hari menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak merah di leher tersebut lama-kelamaan ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang dan tetap disertai rasa gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1 minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya muncul di leher bagian belakang tidak muncul di tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat tambahan:
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.
Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior            : Likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat, berbatas tegas, regional.
                
VI.        Diagnosis Banding
Neurodermatitis
Psoriasis
Dermatitis seboroik
Dermatitis Atopik

VII.     Diagnosis Kerja
Neurodermatitis

VIII.  Pemeriksaan Anjuran
Pada histopatologi ditemukan hiperkeratosis, akantosis dan sedikit papilomatosis pada epidermis. Pada dermis ditemukan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dan sel radang.

IX.        Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum:
·      Menjelaskan kepada pasien bahwa neurodermatitis merupakan penyakit kulit kronis, gatal dan disertai penebalan kulit yang menunjukkan relief kulit yang jelas.
·      Rujuk ke psikiater
·      Hindari memakai pakaian yang berbahan tebal
·      Ventilasi rumah diperbanyak
·      Tidak menggaruk-garuk lesi
·      Menggunakan perban oklusif.
Penatalaksanan Khusus:
Sistemik:
Chlorpheniramine maleat 2x4 mg per hari
Topikal:
Asam salisilat 2% 2x per hari
Liquor Carbonis Detergen 2% 2x per hari
Triamcinolone 0,025 % 2x per hari

X.           Prognosis
Quo ad vitam           : bonam
Quo ad fungsionam: bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam



Pembahasan
Epidemiologi
·      Neurodermatitis lebih banyak menyerang usia dewasa. Pada kasus pasien berusia 50 tahun.
·      Neurodermatitis lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan pria. Pada kasus pasien berjenis kelamin perempuan.
Predileksi
Neurodermatitis terdapat di punggung, leher, ekstremitas dan leher. Lokasi di leher lebih cenderung pada perempuan. Pada kasus, pasien memiliki lesi di leher.

Faktor Pencetus
Pasien bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah. Pasien sering mengeluh selama 2 bulan ini sedang banyak pikiran. Menunjukkan pasien bermasalah dengan dengan psikisnya. Masalah psikis ini juga berkaitan dengan penyebab dari neurodermatitis.

Riwayat perjalanan penyakit
Keluhan Ny. S berupa penebalan kulit dengan rasa gatal merupakan gejala klinis dari neurodermatitis. Pada neurodermatitis riwayat perjalanan penyakit didahului dengan eritem sedangkan pada kasus didahului bercak merah. Pada kasus lesi eritem digaruk-garuk sehingga terjadi likenifikasi. Hal ini sesuai dengan teori penyakit neurodermatitis. Pasien menyangkal digigit serangga sebelum bercak tersebut muncul. Digigit serangga juga mengarahkan diagnosis ke neurodermatitis karena setelah digigit serangga biasanya muncul gatal yang menyebabkan pasien menggaruk-garuk bekas gigitan serangga tersebut. Pasien juga menyangkal mengonsumsi obat-obatan sebelum bercak timbul. Konsumsi obat-obatan lebih berhubungan dengan psoriasis. Namun pada kasus tidak.
Rasa gatal hilang timbul dan muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. Rasa gatal yang spasmodik dan paroksismal menunjang diagnosis ke arah neurodermatitis. Bercak merah di leher tersebut lama-kelamaan ukuran menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang dan tetap disertai rasa gatal. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa neurodermatitis ukurannya menjadi lebih besar daripada sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit dahulu pasien yaitu tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, asma, ginjal dan hepar. Penyakit diabetes mellitus lebih berhubungan dengan psoriasis. Namun pada kasus tidak sehingga belum menunjang diagnosis ke arah psoriasis. Penyakit asma berhubungan dengan dermatitis atopik sedangkan pasien pada kasus tidak menderita asma. Penyakit ginjal dan hepar berperan dalam menentukan obat yang akan diberikan pada pasien.

Riwayat tambahan
Pasien tidak ada alergi obat. Hal ini menunjukkan bahwa pasien dapat diberikan obat tanpa khawatir menimbulkan efek samping karena alergi obat. Pasien tidak memiliki alergi makanan.. Hal ini menunjukkan tidak ada riwayat atopik pada pasien. Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol berhubungan dengan psoriasis namun pada kasus tidak. Pasien sering memakai pakaian yang tebal dan mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja. Bahkan pasien mandi dua kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas menunjukkan rasa gatas diperparah dengan berkeringat sehingga harus lebi diperhatikan. Begitu juga dengan udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.

Status dermatolgikus
Pada regio servicalis posterior ditemukan likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat, berbatas tegas, regional. Keadaan ini sesuai dengan eflouresensi pada nurodermatitis dengan ciri khas likenifikasi.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan auzpits sign (-) dan pemeriksaan kertas minyak (-) menyingkirkan diagnosis banding psoriasis dan dermatitis seboroik. Berdasarkan anamnesis, pasien didiagnosis neurodermatitis.

Penatalaksanaan
Pasien mengeluh sulit tidur pada malam hari karena gatal. Pengobatan dipilih berupa chlorpheniramine maleat karena efeknya berupa sedatif dan antipruritus. Liquor carbonis detergen dipilih karena anti inflamasi, antipruritus dan anti keratotik. Asam salisilat sebagai keratoplasti. Triamcinolone diberikan untuk anti inflamasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SECTIO CAESAREA

A.     PENGERTIAN Operasi caesarea adalah kelahiran janin cukup bulan hidup melalui insisi sayatan) pada dinding perut dan rahim bagia...